7 Tempat Ritual Caleg Untuk Raih Kursi

Ada-ada saja kelakuan Caleg, mereka malah pergi semedi!


Tak lama lagi, rakyat Indonesia akan memilih lagi wakilnya. Tanggal 9 April 2014 dihelat sebagai gelaran Pemilihan Umum Legislatif. Ajang lima tahun –yang digembar-gemborkan sebagai pesta demokrasi rakyat ini, bakal diikuti 15 partai politik. Mereka akan berlomba-lomba menjadi wakil rakyat. Boleh jadi, ini juga akan jadi laga saling sikut, serobot, dan tohok demi memperebutkan 560 kursi parlemen yang tersedia dari Sabang hingga Merauke. Dan ujung dari semua kegiatan ini akan merujuk kepada satu kursi pamungkas di atas semua itu: Presiden RI.

Beragam cara dilakukan para Calon Legislatif [caleg] demi bisa meraih simpatisan. Misalnya pasang poster atau spanduk selfie di jalan-jalan protokol. Ada juga yang beriklan di beragam media elektronik. Yang berkocek tebal, tentu membuat konser akbar. Lengkap dengan suguhan penyanyi dangdut hot dan atribut lainnya seperti baju, topi, bendera, dll.

Hmm.. tapi apa dengan cara itu saja mereka mampu menang? Menyewa jasa buzzer politik untuk berkicau di media sosial? Bisa saja, tapi pasti belum cukup. Baru-baru ini ada beberapa Caleg yang tertangkap basah sedang melakukan ritual di situs-situs keramat supaya bisa menang. Itu sah-sah saja. Toh belum ada regulasi yang menetapkan pelarangan minta bala bantuan para penghuni alam lain.

Tidak semua Caleg begitu, tentu saja. Dan data yang Ghibookumpulkan ini boleh jadi hanya seujung kuku dari seluruh situs yang biasa digunakan untuk kegiatan ziarah macam itu. Ini bukti bahwa kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut orang-orang zaman dulu, masih mengakar di masyarakat –yang katanya– modern ini. Well, berikut ini adalah 11 situs yang disinyalir menjadi lokasi ziarah dan persemedian para Caleg agar bisa lolos menjadi wakil rakyat: 

1. Kamar 308, Samudra Beach Hotel

Lokasi Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat

Penunggu Nyi Roro Kidul
Legenda Hotel yang didirikan tahun 1962 oleh mendiang Ir. Soekarno ini memiliki satu kamar yang tidak disewakan. Kamar 308.

Kabarnya ini adalah kamar yang digunakan sang Nyi Roro Kidul untuk beristirahat. Maka itu tidak disewakan. Kamar ini didominasi warna hijau dengan sebuah lukisan besar bergambar seorang perempuan yang dilukis mendiang Basoeki Abdullah.

Perempuan itu dipercaya sebagai wajah Nyi Roro Kidul. Para pengunjung hotel boleh memasuki ruangan ini dengan beberapa persyaratan dari hotel. Tidak boleh menyampah, membuat kegaduhan, dan tidak boleh lebih dari sejam berada di dalam kamar. Hal itu supaya tidak mengganggu pemiliknya.

Khusus untuk wanita, jika sedang datang bulan, dilarang masuk. Para peziarah yang datang pun terbiasa membawa hadiah berwarna hijau, warna favorit Sang Nyai.

2. Sanghyang Sirah

Lokasi Ujung Kulon

Penunggu Raden Kian Santang
Legenda Dalam bahasa Jawa, Sirahberarti kepala, sedangkan Sanghyang atau Sang Hyang berarti Tuhan. Sanghyang Sirah yang berada di pesisir paling Barat Pulau Jawa, dipercaya sebagai lokasi bersemayamnya petilasan Prabu Kian Santang, tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat yang sakti mandraguna.

Lokasi ini adalah petilasan ayahnya, Prabu Munding Wangi. Para peziarah biasanya mandi dengan air laut di tempat ini karena dianggap berkhasiat. Juga melakukan meditasi hingga berhari-hari serta membawa persembahan berupa kambing.

Mereka yang beritual bermaksud supaya keinginannya tercapai. Baik itu kekayaan atau jabatan. Ruski dan Pago, pembunuh Holly Angela Hayu Winanti pun sempat bersembunyi sembari membawa persembahan ke situs ini.

Keduanya memanjatkan doa supaya tidak tertangkap polisi. Sayang, ikhtiar mereka tak membuahkan hasil. Mereka tertangkap dan kini mendekam di penjara.

3. Makam Kerincing Wesi [Gatot Kaca]


Lokasi Watu Tumpeng, Lereng Merapi, Jawa Tengah

Penunggu Gatot Kaca
Legenda Di Lereng Merapi terdapat gundukan yang dipercaya sebagai makam dari Kerincing Wesi [Gatot Kaca]. Dia merupakan tokohsuperhero asli Jawa yang amat tersohor. Memiliki otot sekeras kawat baja dan tulang sekuat besi.

Ritual pesugihan di tempat ini amat jauh berbeda dengan lokasi lain, karena tidak meminta tumbal. Cukup dengan sesajen dan memanjatkan doa kepada Yang Maha Esa.

Dan jangan lupa juga, sebutkan nama Eyang Merapi [Raja Lelembut di Merapi] dan Kiai Sapu Jagad [Penunggu Kawah Merapi].

4. Makam Eyang Jugo dan Eyang Sujo

Makam Eyang Jugo dan Eyang Sujo
Lokasi Gunung Kawi, Jawa Timur

Penunggu Eyang Jugo dan Eyang Sujo
Legenda Lokasi pesugihan Gunung Kawi ini sudah tersohor se-Asia Tenggara. Di dalamnya ada dua makam yang paling dikeramatkan, yaitu makam Eyang Jugo dan Eyang Sujo.

Keduanya adalah anak buah Pangeran Diponegoro. Ritus kejawen biasa dilakukan pada Hari Jum’at Legi untuk memperingati wafatnya Eyang Jugo dan tanggal 12 bulan Suro saat hari wafatnya Eyang Sujo.

Para peziarah diharuskan dalam keadaan bersih dan membawa sesajen ketika datang. Kabarnya, ini adalah lokasi pesugihan paling ampuh jika ingin meminta kekayaan dan jabatan.

5. Makam Ir. Soekarno

Lokasi Blitar, Jawa Timur

Legenda Sejak dibuka pada tahun 1970, masyarakat berbondong-bondong berziarah ke makam ini. Mereka datang dari beragam kalangan. Ada sipil biasa, akademisi, hingga petinggi.

Tujuannya pun bermacam-macam. Ada yang sekadar ingin berwisata hingga bisa meminta jabatan. Yang paling menarik, Jokowi pun pernah berziarah ke makam Sang Proklamator pada Maret ini.

Namun Gubernur DKI ini menyangkal kalau ziarah itu dilakukan agar dirinya bisa jadi Presiden RI.

6. Sungai Tempuk

Lokasi Ngawi, Jawa Timur

Legenda Sungai ini dipercaya bisa mengabulkan permohonan siapa pun yang mandi sambil berdoa di dalamnya. Menurut berita, sebanyak 50 caleg tertangkap basah sedang melakukan ritual tersebut agar da[at lolos menjadi Anggota DPRD.

7. Jambe Pitu

Lokasi Gunung Mandalagiri, Cilacap, Jawa Tengah

Penunggu Leluhur Jawa
Legenda Jambe Pitu merupakan sebuah padepokan peninggalan mendiang Rama Diyat penasihat spiritual mendiang Soeharto. Pak Harto sering bermeditasi hingga menghabiskan waktu 3-5 hari di tempat ini.

Untuk menjangkau Jambe Pitu terbilang sulit, karena tak ada transportasi menuju situs itu. Peziarah harus melewati dua sungai, bebatauan terjal, dan deburan ombak yang deras.

Di padepokan ini ada sebuah pohon besar yang tidak boleh diambil daunnya, apalagi ditebang.

Artikel Terkait Legenda ,Misteri